PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari yang bergerak dalam produksi berbagai jenis kapal dapat memenuhi permintaan pesanan karena didukung oleh komponen-komponen perusahaan, salah satunya adalah mesin SAF-FRO RS (CNC CUTTING). Pada mesin SAF-FRO RS (CNC CUTTING) terdapat banyak komponen yang membetuk mesin dan memiliki 14 subsystem
yang menyusun mesin. Mesin SAF-FRO RS (CNC CUTTING) berfungsi untuk memotong bahan baku kapal, yaitu plat-plat baja dengan berbagai ukuran menjadi potongan-potongan plat sesuai dengan model yang telah dibuat sebelumnya. Dikarenakan mesin SAF-FRO RS (CNC CUTTING) ini merupakan kunci pokok dari proses produksi dan dituntut agar selalu berada dalam kondisi yang baik maka perlu dilakukan perhitungan jumlah kebutuhan komponen optimasi menggunakan pendekatan
reliability untuk mengambil keputusan.
Berdasarkan data-data TTF,pada tahun 2011-2013 maka dapat dilakukan plotting distribusi dan penentuan distribusi yang mewakili. Selanjutnya mengolah data system breakdown structure untuk mendapatkan komponen-komponen yang paling kritis.
Komponen kritis di dapat dari perhitungan risk priority number yang didalamnya terdapat nilai severity, occurance dan detection pada level subsystem. Hasil dari perhitungan RPN didapatkan subsystem yang paling kritis adalah subsystem CPM 360 dan motorization.
Hasil pengujian pada komponen kritis komponen berdistribusi berbeda-beda,yaitu distribusi eksponensial dan weilbull.Berdasarkan komponen kritis yang telah ditentukan dengan metode FMEA dikaitkan dengan fungsi laju kerusakan pada metode
reliability maka jumlah kebutuhan komponen kritis selama periode waktu satu tahun untuk masing-
masing komponen kritis adalah Nozzle sebanyak 749 unit,Electrode 749 unit, Dip tube sebanyak 1 unit,Diffuser sebanyak 124 unit, Seal sebanyak 1 unit, Shield Cup sebanyak 2 unit, Retaining Cup sebanyak 2 unit, Bearing sebanyak 1 unit, Motor Sebanyak 3 unit dan Gearbox sebanyak 1 unit.
Setelah mendapatkan jumlah kebutuhan komponen selama 1 tahun , maka selanjutnya dihitung jumlah pemesanan yang optimal dan titik pemesanan kembali guna meminimumkan biaya total persediaan. Untuk masing-masing komponen kritis hasilnya Nozzle dengan Q=74 dan r=5,Electrode dengan Q=87
dan r=5, Dip tube dengan Q=1 dan r=1 ,Diffuser dengan Q=50 dan r=1,Seal dengan Q=5 dan r=1, Shield Cup dengan Q=3 dan r=1, Retaining Cup dengan Q=2 dan r=1, Bearing dengan Q=1 dan r=1, Motor dengan Q=1 dan r=1 dan Gearbox dengan Q=1 dan r=1. Manajemen Perawatan, Suku Cadang , Reliability , EOQ , reorder point, repairable, non - repairable