PT. Adetex Filament I.I & II.I merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang
tekstil di Indonesia yang memproduksi benang menjadi kain grey
.
Jenis kain grey yang
diamati dalam penelitian ini adalah kain grey LAD
W. Dalam proses produksi pembuatan
kain grey jenis LAD
W, ditemukan
waste
transportation
yang mempengaruhi
delivery
quality.
Berdasarkan
data yang diperoleh
w
aste transportation
disebab
kan oleh
tata letak
yang kurang baik.
T
ata letak yang kurang baik
dapat d
ilihat dari
peletakan mesin dengan
fungsi yang sama terletak sangat berjauhan. Adapun
material handling
yang manual
mengakibatkan
waktu
transportasi besar yang merupakan aktivitas
non
value added
dan
menghabiskan waktu lama
.
Untuk dapat meminimasi
waste
transportation
, digunakan metode
lean six sigma
.
Langkah yang dilakukan yaitu dengan tahap
define, measure, analyze,
improve
dan
control
pada DMAIC serta menggunakan
tools
pada
lean
untuk melakukan perbaikan
proses produksi
kain grey LAD
W
. Tahap
define
dilakukan
penggambaran diagaram
SIPOC, pengukuran waktu baku dan penggambaran
v
alue
s
tream
m
apping
.
Tahap
measure,
dilakukan penentuan CT
D
, p
enentuan KPI’S
,
perhitungan
process cycle
e
fficiency,
penggambaran
layout existing
menggunakan
spaghetti diagram,
dan penentuan
jarak total pemindahan bahan antar
workstation
dan gudang
. Tahap
analyze
dilakukan
menentukan akar penyebab masalah dengan
fishbone chart
.
Tahap
improve
merupakan
usulan perbaikan dari hasil tahap
analyze
untuk meningkatkan kualitas proses produksi
dengan meningkatkan efisiensi serta kinerja proses produksi kain grey LAD
W.
Tahap
Control
dilakukan pembuatan
v
isual control waste
t
ransportation
dan
value str
eam
mapping future state
.
Berdasarkan hasil tahap
define,
waste
yang akan diminimasi adalah
waste
transportation
dalam proses produksi kain grey. Pada tahap
measure
diketahui bahwa
adanya
ketidaksesuaian antara jumlah
order
dengan hasil produksinya.
Pada tahap
analyze
diketahui bahwa
penyebab terjadinya
waste transportation
adalah,
p
emindahan material
dalam frekuensi yang banyak
,
l
okasi mesin dengan kegiatan proses yang sama berada
ditempat yang berbeda
,
dan
k
ondisi jalan dalam pabrik yang dilalui
mat
erial handling
equipment
dalam keadaan tidak baik.
Selanjutnya di tahap
improve
, usulan yang
diberikan
ada
b
eberapa rekomendasi diantaranya
menyesuaikan jumlah mesin dengan
kebutuhan produksi
,
mendekatkan mesin yang jauh,
memperbaiki lantai di dalam pabrik
yang dilewati oleh
material handling
equipment
, dan
memberikan alat bantuan
material
handling
equipment
dengan kapasitas yang lebih besar
.
lean six sigma, waste transportation , DMAIC, Value stream mapping, material handling