PT Agronesia Divisi Inkaba Bandung merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang manufaktur yang memproduksi berbagai jenis produk dengan bahan
baku utama karet. Salah satu produk yang dihasilkan ialah Rubber Joint Strip.
Rubber Joint Strip digunakan sebagai bantalan antara lempengan-lempengan
bagian dalam mesin ballmill. Ballmill adalah jenis penggiling yang digunakan
untuk menggiling bahan menjadi bubuk yang digunakan dalam proses ganti
mineral pada industri pertambangan. Dalam pemenuhan permintaan dari pelanggan,
maka perusahaan menentukan target dari setiap bagian produksi Rubber Joint Strip.
Namun target yang ditentukan tidak dapat tercapai. Pada bagian compounding target
yang tidak terpenuhi sebesar 6,18%, bagian vulkanisasi sebesar 6,17% dan bagian
extrude sebesar 18,75%. Ketidaktercapaian dikarenakan terdapatnya beberapa
pemborosan pada proses produksi Rubber Joint Strip.
Tahap penelitian diawali dengan identifikasi jenis cacat pada produk Rubber Joint
Strip. Diantara 86 unit produk cacat, penyebab terbesar produk cacat ialah ukuran
tidak sesuai yaitu 35 unit. Dengan menggunakan fishbone diagram, peneliti
melakukan identifikasi kembali terhadap penyebab ukuran produk yang tidak
sesuai, sehingga penelitian ini difokuskan pada penyebab tertinggi kedua yaitu
pengukuran yang kurang akurat. Akar penyebab dari timbulnya waste yang telah
teridentifikasi akan dijabarkan dengan menggunakan fishbone diagram dan 5 why.
Penyelesaian permasalahan dilakukan untuk setiap akar penyebab timbulnya
waste dengan mengggunakan metode lean manufacturing dan brainstorming
dengan pihak terkait di perusahaan. Hasil akhir dari penelitian ini yaitu
usulan konsep awal alat bantu (pokayoke) dan implementasi 5S. Lean Manufacturing, Brainstorming, Pokayoke,5S, Fishbone Diagram, 5 WHY