PT. Semen Padang merupakan pabrik semen tertua yang ada di Indonesia. PT. Semen Padang juga memproduksi sendiri kantong semen yang akan digunakan untuk memudahkan pendistribusian semen. Produk kantong yang diproduksi ialah kantong pasted. Perusahaan mampu memproduksi kantong pasted sebanyak 73.888.137 lembar pada periode Juni 2011 hingga Juli 2012. Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Pabrik Kantong, tingkat cacat produk kantong pasted cukup tinggi. Pada Januari 2011 jumlah produk cacat mencapai 5,493%. Perusahaan telah menetapkan jumlah maksimal produk cacat yaitu 1% dari jumlah keseluruhan produk yang diproduksi tiap bulannya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dapat digunakan metode six sigma. Metode six sigma dilakukan dengan mengacu pada langkah DMAIC, yaitu define, measure, analyze, dan improve. Pada tahap define dilakukan identifikasi terhadap CTQ produk kantong pasted, pada tahap measure dilakukan penghitungan DPMO yang dikonversikan menjadi level sigma, pada tahap analyze ialah menganalisis akar penyebab masalah menggunakan fishbone chart, dan pada tahap improve ialah memberikan usulan perbaikan sesuai dengan hasil analisis pada tahap sebelumnya.
Pada tahap define diperoleh jenis cacat terbesar yaitu ketidaksesuaian panjang kantong, yakni 37,32% dari kelima jenis cacat pada produk kantong pasted. Kinerja proses produksi saat ini terlihat dari DPMO yang diperoleh yaitu 2.850,76 dan level sigma rata-rata yaitu 4,33. Beberapa usulan perbaikan diberikan guna meningkatkan kualitas produk kantong pasted, antara lain menggunakan alat otomatis untuk mengatur komposisi lem agar kekentalan lem sesuai standar, melakukan perawatan atau maintenance terhadap mesin secara berkala, serta memberikan pelatihan terhadap operator untuk meningkatkan kompetensi operator. Six Sigma, Produk Cacat, DMAIC, Kantong Pasted