Timesharing merupakan salah satu algoritma yang digunakan oleh Linux. Pada Linux Timesharing setiap proses diberikan time slice sesuai dengan prioritas yang dimiliki oleh proses tersebut, semakin besar prioritasnya maka semakin besar time slice yang didapat. Pada kenyataannya proses prioritas tinggi biasanya merupakan proses I/O bound, dan proses prioritas rendah biasanya merupakan proses CPU bound. Hal ini dapat memicu terjadinya context switch yang terlalu sering pada proses CPU bound dan dapat menurunkan performansi CPU.
Permasalahan yang sering muncul dalam penggunaan time slice atau quantum adalah menentukan nilainya, karena jika nilainya terlalu besar dapat menyebabkan response time dan turnaround time besar, sehingga cara kerja algoritma akan sama dengan algoritma penjadwalan FIFO, dan jika quantum terlalu kecil dapat menyebabkan banyak peralihan proses sehingga menurunkan efisiensi proses. Dynamic Round Robin diharapkan dapat menyelesaikan masalah penentuan quantum, karena algoritma ini dapat memperkirakan nilai optimum quantum untuk setiap antrian proses dan berganti setiap terbentuknya antrian proses baru.
Pada tugas akhir ini dilakukan analisis performansi algoritma Dynamic Round Robin dibandingkan dengan Linux Timesharing. Dari pengujian yang dilakukan diketahui Dynamic Round Robin lebih baik untuk parameter response time pada kondisi I/O bound lebih dari 40% dan dapat meminimalkan terjadinya starvation pada proses berprioritas rendah dibandingkan Linux Timesharing, namun algoritma ini juga memiliki kekurangan pada parameter NTAT dimana parameter tersebut merupakan parameter yang paling penting dalam mengukur performansi algoritma penjadwalan. Nilai parameter NTAT yang dihasilkan oleh algoritma Dynamic Round Robin selalu lebih besar dibandingkan dengan Linux Timesharing, hal ini dapat diartikan bahwa secara keseluruhan algoritma Dynamic Round Robin memberikan layanan yang kurang baik pada proses.
scheduling algorithm, round robin algorithm, dynamic round robin algorithm, linux scheduling, cpu scheduling.