Citra digital akan sangat berharga jika mempunyai nilai seni atau nilai
komersil. Oleh karena itu untuk menghindari pengakuan hak kepemilikan yang
tidak sah, maka digunakan digital watermarking.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan dalam digital watermarking.
Salah satunya yaitu dengan menggunakan Discrete Cosine Transform (DCT),
yang melakukan modifikasi pada koefisien-koefisien transformasinya dalam
menyisipkan watermark. Salah satu kelemahan dari DCT itu adalah menghasilkan
block artifact atau adanya error yang timbul pada batas blok dikarenakan
pembentukan blok secara independent atau non-overlap. Untuk mengatasi
masalah itu, digunakanlah Modified Discrete Cosine Transform (MDCT) yang
melakukan overlapping pada blok ketetanggaannya. Pada Tugas Akhir ini juga
digunakan metode tambahan, yaitu Just Noticable Distortion (JND) yang
berfungsi untuk menganalisa citra berdasarkan karakteristik texture, edge, corner
dan luminance yang digunakan untuk mengatur watermark yang ditanam supaya
sebisa mungkin tidak terlihat pada citra ter-watermark. Pengujian dilakukan
dengan melakukan simulasi serangan pengolahan citra digital seperti Kompresi
JPEG, Gaussian noise, Smoothing dan Sharpening. Analisis yang dilakukan yaitu
kualitas citra ter-watermark dan juga ketahanan watermark.
Hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukan bahwa kualitas citra terwatermark
cukup baik. Kompresi JPEG yang dilakukan pada citra ter-watermark
menghasilkan ketahanan watermark yang cukup baik meskipun level kualitas
kompresi berkurang sampai 50%, watermark masih terlihat cukup jelas. Untuk
serangan Gaussian noise, watermark hanya sanggup bertahan hanya pada dua
serangan terendah saja. Sedangkan untuk smoothing, performa ketahanan
watermark cukup baik. Dan untuk serangan sharpening performa ketahanan
watermark juga cukup, dengan masih terlihatnya pola dari citra watermark. digital watermarking, MDCT,JND