Perlindungan citra medis digital dapat dilakukan dengan menyisipkan watermark. Ada dua watermark yang perlu disisipkan, yakni signature watermark dan reference watermark. Winanjuar et al, mengusulkan skema multiple watermarking berbasis DWT, HBC dan Reed-Muller Code sebagai solusi untuk perlindungan citra medis digital. Skema tersebut menunjukkan performa yang baik.
Namun demikian, penyisipan watermark dengan skema tersebut dilakukan pada ROI dan RONI yang statis. Selain itu penggunaan DWT berpotensi menyebabkan hilangnya informasi pada saat penyisipan watermark dilakukan.
Oleh karena itu diusulkan skema multiple watermarking dengan menggunakan IWT, Reed-Muller Code, dan HBC. Dengan IWT hilangnya informasi akibat pemotongan floating point dapat dihindari. Selain itu skema ini juga memenuhi kebutuan ROI dan RONI yang dinamis.
Skema yang diusulkan menunjukkan performa yang baik. Serangan sharpening, blur, dan gaussian noise dalam skala kecil maupun kompresi JPEG sudah dapat merusak reference watermark. Hal ini berarti sensitivitas citra medis terhadap modifikasi cukup baik, sehingga keaslian citra medis terjaga. Ketahanan signature watermark meningkat dengan digunakannnya Reed-Muller Code, sehingga otentikasi kepemilikan lebih terjaga. integer wavelet transform, reed-muller code, HBC, SHA-256