Berbagai macam teknik diciptakan pada teknologi power amplifier (penguat daya) untuk
memaksimalkan kinerja power amplifier. Penguat daya merupakan suatu alat yang menghasilkan daya keluaran
yang lebih besar dibandingkan dengan daya masukannya. Penguat daya memiliki beberapa kelas yang memiliki
nilai efisiensi yang berbeda-beda. Pada power transistor akan dihasilkan panas yang mengakibatkan banyaknya
daya yang hilang pada penguatnya. Panas pada power transistor tersebut dapat dikurangi dengan teknik
switching atau sering disebut sebagai teknik pensaklaran, teknik ini juga dapat meningkatkan efisiensi dayanya.
Pada tugas akhir ini diterapkan metode switching menggunakan voltage-controlled oscillator (VCO).
Metode ini dibuat untuk mengurangi daya hilang yang disebabkan oleh power transistor yang panas, sehingga
efisiensi konversinya lebih tinggi. Sinyal masukan diubah menjadi sinyal pulsa dengan rangkaian VCO, dimana
lebar pulsa keluarannya berbeda-beda. Sinyal keluaran tersebut akan diubah kebentuk sinyal pulsa yang
memiliki lebar pulsa yang sama dengan menggunakan multivibrator monostabil. Sinyal yang sudah memiliki
lebar pulsa yang sama tersebut akan dikuatkan lalu difilter untuk mengembalikan bentuk sinyal keluaran ke
bentuk sinyal masukan.
Pada tugas akhir ini, dirancang sebuah switching power amplifier yang berfungsi untuk mendrive
power transistornya, sehingga power transistor tidak mengalami panas dan kemungkinan akan mengalami panas
dalam jangka waktu yang cukup lama. Terbukti pada sinyal masukan (sinyal sinusoidal) 2 Vpp sampai dengan 8Vpp , penguat daya ini mampu menghasilkan efisiensi konversi daya yang cukup tinggi yaitu sekitar 96% baik
dengan menggunakan beban atau tanpa menggunakan beban. Voltage-Controlled Oscillator (VCO), Multivibrator Monostabil, Power Amplifier, Filter.