Penentuan kebijakan dalam klasifikasi rumah sakit sangat menentukan kesuksesan suatu sistem rujukan rumah sakit yang merupakan tanggung jawab dinas kesehatan, khususnya bagian Yakes Rujukan. Dengan kata lain penentuan kelas rumah sakit yang efektif akan mendapatkan hasil rujukan yang baik[1].
Dalam penelitian ini akan dibuat sebuah sistem informasi pendukung keputusan untuk mempermudah pihak Dinas Kesehatan kota Bandung dalam proses pengkelasan rumah sakit umum di kota Bandung. Dalam penelitian ini, metode komputasi sistem pengambilan keputusan yang digunakan adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Dalam menentukan bobot penilaian rumah sakit, akan digunakan lima kriteria sesuai dengan PERMENKES RI NOMOR 340/MENKES/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit, yaitu: pelayanan, sumber daya manusia, peralatan, sarana dan prasarana, serta administrasi dan manajemen.
Dengan perpaduan antara data kriteria serta bobot yang dimasukan pengguna dengan data rumah sakit hasil pengontrolan rumah sakit, aplikasi akan mampu menghasilkan rangking masing-masing rumah sakit berdasarkan besarnya nilai bobot akhir. Semakin besar nilai bobot rumah sakit maka semakin bagus kualitas rumah sakit tersebut. Hasil akhir bobot nilai prioritas global setiap rumah sakit dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kelas suatu rumah sakit oleh Mentri Kesehatan[2]. pengkelasan, rumah sakit, sistem pendukung keputusan, AHP