Lembaga pendidikan Sekolah menengah atas (SMA) adalah jenjang pendidikan
menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah
Pertama. Pada tahun kedua yaitu kelas XI, siswa SMA dapat memilih salah satu
dari 2 jurusan yang ada, yaitu Sains, Sosial. SMA Negeri 8 Bandung melakukan
penjurusan untuk siswa-siswa dari kelas X yang naik ke kelas XI. Siswa yang naik
kelas XI akan dijuruskan kedalam dua program studi, yaitu IPA dan IPS.
Penentuan penjurusan siswa SMA memiliki kriteria yang digunakan yaitu nilai
akademik, minat siswa, hasil psikotes. Akan tetapi, pengolahan data sebagai
bahan penjurusan siswa SMA Negeri 8 masih dilakukan secara manual, tidak
adanya analisis pengolahan data dan tidak terdokumentasi dengan baik. Sehingga
perlunya, metode komputasi untuk melakukan penjurusan siswa secara tepat.
Metode fuzzy AHP untuk membantu dalam pengambilan keputusan terhadap
alternatif yang dilakukan berdasarkan pembobotan kriteria. Oleh karena itu,
penelitian ini menggunakan metode fuzzy AHP. Dimana metode ini diharapkan
dapat membantu analisis proses penentuan penjurusan siswa SMA. Hasil
pembobotan kriteria sebesar 0.296; 0.268; 0.384; 0.052. Kesimpulan penelitian ini
dari hasil pengujian keakurasian data dari tahun 2008 sampai 2013 terbukti
dengan menggunakan metode fuzzy AHP diperoleh tingkat keakurasian data yang
cukup tinggi sebesar 99.78 %, 99.57 %, 99.15 %, 98.77 %, 99.55 %. SDM, Proses Penentuan Penjurusan Siswa, Fuzzy AHP