Indonesia memiliki sumber daya bijih besi yang cukup besar, namun belum
dimanfaatkan secara optimal. Hal ini terjadi karena adanya berbagai kendala, baik secara teknis
maupun non-teknis, diantaranya adalah peralatan tambang yang kurang memadai, sehingga
Indonesia masih mengandalkan impor peralatan dari luar negeri dengan biaya yang besar. Alat
yang digunakan dalam pertambangan bijih besi ini adalah separator magnetik, sistem kerjanya
cukup sederhana, yaitu menggunakan kumparan yang dialiri arus listrik sehingga menjadi
magnet buatan, magnet ini kemudian digunakan untuk memisahkan bijih besi dengan
pengotornya. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan rancang bangun prototipe separator
logam dan menganalisa performansinya. Sebelum melakukan rancang bangun sistem, terlebih
dahulu dilakukan proses karakterisasi untuk mengetahui hubungan antara kuat arus, jumlah
kumparan dan jarak tarik magnet terhadap bijih besi sehingga didapatkan spesifikasi yang
diinginkan dalam proses rancang bangun sistem separator logam. Prototipe separator magnetik
dibuat menggunakan kumparan 900 lilitan dengan kuat arus 1,2 Ampere. Sedangkan
aktuatornya menggunakan dua buah pneumatik dengan diameter silinder 2 cm dan diameter
piston 0,6 cm. sistem menggunakan tangki utama berukuran 20 X 10 X 10. Nilai efisiensi
diperoleh dari perbandingan massa bijih besi yang ditarik oleh kumparan magnet dan massa
awal besi pada tangki utama antara 9 gram hingga 32,9 gram, kemudian mengalami penurunan
nilai jika massanya terus bertambah. Sistem bekerja dalam performansi terbaik dengan waktu
paling cepat 20 detik. Separator, efisiensi, performansi