Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya persistensi dalam transaksi, melakukan perbandingan antara perilaku broker domestik dan broker asing, melakukan pengukuran intensitas transaksi, mengukur berapa besar intensitas transaksi bertambah dengan adanya transaksi yang persisten, mengukur kecenderungan berkumpulnya transaksi, dan mengukur dampak harga dari transaksi yang persisten. Identifikasi transaksi yang persisten dilihat dari adanya transaksi berturutan untuk saham yang sama yang dilakukan oleh satu broker tertentu untuk waktu yang panjang. Pengukuran intensitas transaksi, probabilitas terjadinya transaksiyang berturutan, besarnya penambahan intensitas transaksi sebagai akibat adanya transaksi persisten, dan kecenderungan transaksi untuk berkumpul dilakukan dengan menggunakan Hawkes process, suatu self-exciting point process, diperkenalkan oleh Hawkes (1971), yang mengakomodasi pengukuran kegiatan yang terjadi berturutan dengan rentang waktu antar kejadian yang tidak seragam satu dengan lainnya. Pengukuran dampak harga dari transaksi dilakukan dengan menggunakan model dari Boehmer dan Wu (2006) dimana dampak harga diukur dengan meregresikan ketidakseimbangan transaksi dengan imbal hasil. Ketidakseimbangan transaksi diukur dengan selisih antara transaksi beli dengan transaksi jual pada suatu hari tertentu.
Dengan menggunakan data frekuensi tinggi dari empat saham dengan transaksi tertinggi pada tahun 2010, hasil pengujian menunjukan bahwa terjadi transaksi yang persisten untuk saham – saham yang diamati. Kemudian juga diamati bahwa broker asing lebih aktif dalam melakukan transaksi. Selain itu ditemukan juga bahwa intensitas transaksi broker asing lebih tinggi daripada intensitas transaksi domestik. Pengamatan selanjutnya menunjukan bahwa kenaikan intensitas broker asing adalah lebih tinggi dari kenaikan broker domestik pada transaksi beli, sementara itu, walaupun intensitas transaksi jual broker asing lebih tinggi dari intensitas transaksi broker domestik, kenaikan intensitas broker domestik lebih besar dari kenaikan intensitas broker asing pada transaksi jual. Ditemukan juga bahwa transaksi yang dilakukan oleh broker asing secara rata-rata hanya 27% yang dipengaruhi oleh faktor yang bersifat eksogen dan sisanya sebesar 73% dipengaruhi oleh faktor endogen. Sementara, untuk broker domestik, transaksi yang dipengaruhi oleh faktor eksogen adalah 35% dan faktor endogen adalah sebesar 65%.
Untuk dampak harga, penelitian ini menemukan bahwa transaksi broker domestik memiliki koefisien korelasi ketidakseimbangan transaksi dengan tingkat imabl hasil yang lebih tinggi daripada besaran yang sama untuk broker asing. Selain itu juga dapat dikonfirmasi adanya stylized facts yang ditemukan pada penelitian menggunakan data frekuensi tinggi lainnya bahwa baik untuk broker domestik dan broker asing intensitas transaksi terjadi pola berbentuk huruf U yang berarti bahwa dalam satu hari, intensitas transaksi akan tinggi pada saat pembukaan Bursa, kemudian menurun dan cinderung konstan disepanjang hari dan akan meningkat kembali pada saat bursa akan tutup, yang memberikan indikasi bahwa transaksi persisten dilakukan dengan memanfaatkan informasi yang beredar di pasar.
Kata kunci: Transaksi persisten, broker asing dan domestik, data frekuensi tinggi, Hawkes process, intensitas transaksi, branching ratio, faktor eksogen, faktor endogen, dampak harga, stylized facts.