Jaringan akses adalah suatu jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan sentral telepon dengan pelanggan dan antara pelanggan telepon yang satu dengan pelanggan telepon yang lainnya. Jaringan akses ini terdiri dari jaringan akses tembaga, jaringan akses radio dan jaringan akses optik. Seiring dengan kemajuan di bidang sosial dan ekonomi serta bertambahnya jumlah penduduk, tuntutan akan jasa telekomunikasi semakin meningkat yang membutuhkan jasa layanan yang semakin cepat. Maka sebagai penyedia jasa layanan telekomunikasi, PT. Telkom dituntut untuk dapat merencanakan suatu jaringan akses untuk masa mendatang yang tentunya memerlukan pemikiran yang tepat. Berdasarkan pada persediaan jaringan yang kurang dan permintaan kebutuhan telepon yang semakin meningkat untuk setiap wilayah catuan RK , maka Sentral Telepon Otomat (STO) sebagai penyedia jasa telekomunikasi harus dapat melakukan perencanaan jaringan yang baru yaitu dengan merencanakan perluasan jaringan untuk masing-masing wilayah catuan RK nya. Adapun perluasan jaringan yang dilakukan oleh sebuah STO salah satunya adalah menggunakan akses tembaga, karena untuk kondisi sekarang ini akses tembaga dinilai masih layak untuk digunakan. Dalam proyek akhir ini yang akan penulis bahas adalah tentang perencanaan jaringan akses tembaga. Dimana dalam perencanaan jaringan akses ini banyak sekali permasalahan yang harus kita pecahkan, misalnya saja berapa besar kebutuhan (demand) saluran telepon yang dibutuhkan untuk jangka waktu 5 tahun mendatang. Apabila kita salah dalam menentukan kebutuhan sambungan telepon maka hal ini dapat menyebabkan jaringan tidak mampu melayani pelanggan untuk jangka waktu yang telah ditetapkan atau mungkin juga jaringan ini terlalu banyak sehingga kurang efektif.