ABSTRAK - Kepentingan bermusyawarah dalam mencapai mufakat sudah menjadi tradisi dari dulu yang melekat pada budaya berkelompok dalam suatu tatanan kehidupan manusia, dimana prasha musyawarah untuk mencapai mufakat saat ini lebih familiar dengan kata berdiskusi. Ketika berdiskusi kita akan mencapai mufakat dan mendapatkan hasil diskusi berupa suatu pengetahuan baru yang biasa disebut knowledge. Diskusi pada zaman dulu dimulai dengan menyebar undangan pertemuan yang kemudian melakukan pertemuan di suatu tempat dengan mencatat hasil pertemuan tanpa ada pendokumentasian sehingga hanya kelompok yang melakukan diskusi saja yang mengetahui hasil diskusi tersebut. Dengan berkembangnya zaman, undangan diskusi dapat dilakukan menggunakan teknologi multimedia yang memungkinkan berdiskusi menggunakan media social didalam grup atau komunitas tertentu. Saat ini teknologi tersebut sangat diminati oleh berbagai golongan untuk kepentingan bisnis dalam perusahaan. Dengan teknologi yang memberikan kemudahan dalam berdiskusi, bertukar pikiran, serta sharing knowledge sehingga grup akan selalu up-to-date terhadap informasi terkini terkait kebutuhan grup tersebut. Namun dengan kemudahan berdiskusi melalui media sosial ini masih memiliki kelemahan, dimana hasil diskusi ini tidak terdokumentasi dan hanya bisa diakses oleh anggota grup yang aktif, sehingganya anggota yang tidak masuk ke dalam grup tersebut tidak mendapat knowledge yang ada pada hasil diskusi tersebut. Dengan kata lain, knowledge yang didapat dari diskusi tidak bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya. Hal inilah yang mendorong penulis melakukan penelitian untuk menjembatani kebutuhan PT.Telekomunikasi Selular Tbk dengan teknologi yang ada untuk memfasilitasi kegiatan diskusi dengan mendokumentasikan setiap hasil diskusi yang bernilai bisnis dan strategis dalam sebuah sistem aplikasi berbasis web internal.
Kata kunci: knowledge, sharing, diskusi, dokumentasi