Audio watermarking merupakan salah satu watermarking yang digunakan pada informasi dengan tipe audio. Audio watermarking suatu penyisipan watermark pada audio sebagai ciri khas untuk menandai kepemilikan dari audio tersebut untuk menghindari pelanggaran hak cipta. Pada watermarking, akan dilakukan penambahan bit sinkronisasi dan compressive sampling. Sedangkan, pada bagian host audio akan dilakukan beberapa metode untuk memenuhi parameter dari sebuah watermarking.
Pada tugas akhir ini metode yang digunakan adalah Lifting Wavelet Transform (LWT), Discrete Sine Transform (DST), Singular Value Decomposition (SVD), dan Cartesian-Polar Transform (CPT). Pada proses LWT dilakukan pemilihan sub-band frekuensi. Setelah memilih sub-band frekuensi, dillanjutkan proses DST dengan melakukan transformasi domain waktu ke domain frekuensi. Dilanjutkan dengan proses SVD, yaitu sebuah teorema sebuah matriks didekomposisi menjadi 3 buah matriks yang menghasilkan ekstraksi data pada salah satu matriks untuk disisipkan watermark. Sedangkan matriks lainnya akan diteruskan ke proses rekonstruksi matriks. Proses ini diakhiri dengan metode CPT, yaitu pemilihan 2 nilai tertinggi dari matriks diagonal pada proses SVD yang dianggap sebagai koordinat polar dan didekomposisi menjadi dua komponen menggunakan transformasi Polar-to-Cartesian.
Hasil dari perancangan watermarking pada tugas akhir ini dilakukan tanpa serangan diperoleh BER = 0,0156, ODG = -0,3818, dan SNR = 29,1885. Setelah itu setiap audio diberikan serangan untuk diuji ketahanan watermarking dan dilakukan optimasi untuk menghasilkan parameter optimal. Didapatkan parameter optimal dengan rata-rata BER sebesar 0,1769. Sedangkan, parameter terbaik dihasilkan oleh audio bass.wav dengan BER = 0, SNR = 28,1886, dan ODG = -3,8589 setelah dilakukan serangan Delay, Kompresi MP3, Linear Speed Change, Resampling, dan Low Pass Filter.