Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa kulit ikan nila akan menghasilkan kulit jadi yang dapat dimanfaatkan untuk produk garmen, karena itu Mahasiswa melakukan wawancara dan observasi produk di perusahaan milik Ibu Ningsih di Tangerang, dan juga dari berbagai pencarian data melalui media sosial kepada beberapa brand dalam negeri yang pernah membuat produk dari kulit ikan nila. Hasilnya Mahasiswa melihat bahwa kulit ikan nila berpotensi dieksplorasi lebih untuk dijadikan produk aksesoris fesyen berdasarkan unsur-unsur desain.
Dalam upaya memanfaatkan potensi kulit ikan nila tersebut dibutuhkan ide kreatif untuk mencapainya, salah satunya adalah perancangan desain produk aksesoris fesyen. Proses perancangan ini akan menerapkan referensi dari sub-tren Vigilant, yang bertujuan untuk membuat produk yang sesuai dengan trend forecast. Jika dikaitkan dengan karakter sub-tren Vigilant kulit ikan merupakan material yang memiliki karakteristik yang serupa dengan karakter Vigilant. Kemiripan karakter yang dimiliki Vigilant dan kulit ikan mendasari Mahasiswa memilih tren ini untuk dipadukan dalam perancangan produk aksesoris fesyen, dengan metode kualitatif.
Dengan proses diatas Mahasiswa menghasilkan 1 koleksi aksesoris fesyen sepatu 6 buah sepatu) dengan teknik stitch dan tumpuk sebagai rekomendasi pada target market yang sesuai, yaitu business women.
Kata kunci: Kulit ikan nila, Aksesoris fesyen. Merancang.