Kebutuhan akan energi listrik di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat. Namun dilain sisi kita mengetahui bahwa penggunaan minyak bumi sebagai sumber penghasil energi sekarang masih mendominasi, padahal cadangan minyak bumi di indonesia sekarang ini kian menipis. Oleh karena itu, perlu dikembangkan alternatif penghasil sumber energi yang lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan yaitu salah satunya MFC (Microbial Fuel Cell) yang berbasis prinsip bioelektrokimia dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk memecah substrat sehingga dapat menghasilkan energi listrik. Penelitian kali ini difokuskan pada pemanfaatan limbah industri tempe sebagai substrat pada sistem MFC dual-chamber yang dilengkapi dengan membran penukar kation atau jembatan garam. Variasi lama waktu inkubasi substrat juga dilakukan yaitu selama 1 hari, 3 hari, 8 hari, dan 10 hari. Riset lebih lanjut pada pemanfaatan limbah industri tempe sebagai substrat dalam sistem MFC dapat mereduksi biaya operasi sistem MFC, sekaligus menjadikan MFC sebagai teknologi penghasil listrik yang ekonomis, ramah lingkungan dan dapat berkelanjutan. Dari penelitian ini dihasilkan beberapa data berupa tegangan maksimum 1,308 V dan arus maksimum 3,01 mA menggunakan elektrolit KMnO4 serta pula power density sebesar 2696,630137 mW/m2 pada reaktor seri.
Kata kunci : Microbial Fuel Cell, energi listrik, limbah industri tempe