Penelitian ini dilakukan untuk mengetahuibentuk-bentuk pelanggaran terhadap Etika Pariwara Indonesia (EPI) dalam iklan layanan jasa telekomunikasi, baik itu di media cetak atau pun elektronik. Dalam penelitian ini, penulis menjadikan iklan provider XL dan Telkomsel menjadi objek penelitian. Hal ini didasari karena kedua providertersebut adalah pemain utama dalam perang iklan. Iklan masing-masing dari dua provider tersebut pun sudah melanggar ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Etika Pariwara Indonesia.
Metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah Metode Tringulasi. Data-data yang dipakai dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi penulis, arsip-arsip dan wawancara mendalam dengan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Ada tujuh konsep variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kata-kata superlatif, tanda asteris (*), pemakaian kata-kata “gratis”, pencantuman harga, perbandingan harga, merendahkan dan penempatan billboard bersebelahan dengan pesaing.
Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak-pihak terkait dan observasi penulis, dapat disimpulkan bahwasanya banyak iklan dari masing-masingprovider tersebut telah melanggar konsep-konsep variabel yang ditawarkan oleh penulis. Selain dari iklan masing-masing provider, penulis juga mendapati beberapa iklan yang sifatnya menjatuhkan produk pesaing. Kejadian ini tidak lepas dari sosialisasi Etika Pariwara Indonesia yang belum maksimal.
Saran akademis dari penelitian ini adalah agar penelitian selanjutnya dapat menambahkan konsep variabel atau menganalisis dari sisi lain. Sedangkan saran praktisnya adalah agar pemerintah membuat peraturan yang tegas tentang periklanan, praktisi periklanan lebih menerapkan Etika Pariwara Indonesia dalam dunia periklanan dan pengembangan pasal-pasal dalam Etika Pariwara Indonesia.
Kata kunci: Etika Pariwara Indonesia, iklan layanan jasa telekomunikasi, superlatif, tanda asteris (*), kata-kata “gratis”, pencantuman harga, perbandingan harga, merendahkan, billboard bersebelahan dengan pesaing.