PT. XYZ adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan obat dan alat kesehatan atau disebut Pedagang Besar Farmasi (PBF). Selama sembilan bulan pertama tahun 2018, bagian divisi logistik tidak berhasil memenuhi target pesanan obat dan alat kesehatan yang sesuai jadwal secara tepat yang sebabkan karena beban kerja pegawai divisi logistik yang terlalu berat yang disebabkan karena kurangnya jumlah pegawai petugas gudang, sehingga menyebabkan kelalaian dan kelelahan para pegawai. Analisis beban kerja dan kebutuhan pegawai diperlukan untuk memastikan pendistribusian obat berjalan dengan baik. Analisis kebutuhan pegawai dilakukan dengan metode work sampling dan NASA-TLX. Hasil dari analisis beban kerja menunjukkan bahwa urutan beban kerja paling ringan ke yang paling berat melalui metode work sampling adalah Administrasi Gudang (64.85% - underload) – Kepala Seksi Logistik (71.00% - underload) – Petugas Gudang (78.86% - overload) – Kepala Gudang (78.96% - overload). Sedangkan dengan metode NASA-TLX adalah Administrasi Logistik (58.33 – tinggi) – Kepala Seksi Logistik (61.67 – tinggi) – Kepala Gudang (68.33 – tinggi) – Petugas Gudang (75.00 – tinggi). Berdasarkan beban kerja yang diukur, perusahaan membutuhkan enam orang pegawai untuk divisi logistik. Jumlah tersebut lebih satu pegawai dari kondisi eksisting perusahaan yang memiliki lima orang pegawai.