Arsitekstur Transmission Control Protocol (TCP) congestion control mengalami masalah kinerja yang buruk selama beberapa tahun. Sehingga membuat variasi TCP mempunyai harapan kecil dalam mencapai kinerja yang tinggi. Penyebabnya adalah TCP menggunakan hardwired mapping yaitu suatu kejadian yang sudah diasumsikan dan tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi kejadian itu tanpa mengerti kondisi dari jaringan secara nyata dan kinerja yang dihasilkan. Perfomance-oriented Congestion Control (PCC) merupakan arsitekstur congestion control baru yang membuat setiap pengirim mengamati tindakan dan kinerja jaringan secara empiris, bertujuan mengambil tindakan yang menghasilkan kinerja tinggi. PCC melakukan percobaan dalam beberapa kasus, salah satu kasus yaitu video streaming. Proses pengujian video streaming mendapatkan data berupa throughput, delay dan packet loss. Data tersebut dibandingkan antara PCC dan TCP dengan tujuan untuk mengetahui hasil kinerja yang lebih baik. Hasil dari pengujian dari setiap parameter yaitu throughput TCP adalah 1064,841 kbps dan PCC 150,825 kbps, delay dari TCP adalah 5,326 ms dan PCC 3,843 ms dan packet loss dari TCP adalah 0,905% dan PCC 0,016%. Sehingga PCC memiliki kinerja yang baik dari parameter delay dan packet loss. Sedangkan TCP kinerjanya lebih baik dilihat dari parameter throughput.
Kata kunci : delay, packet loss, PCC, TCP congestion control, throughput, video streaming