Budaya Jepang di Indonesia cukup populer, kepopuleran tersebut disebabkan munculnya demam Jepang di berbagai negara, salah satunya Indonesia pada awal tahun 2000-an. Akibat dari fenomena tersebut muncullah acara seperti festival kebudayaan Jepang salah satunya Nihon no Matsuri yang diselenggarakan di Telkom University Bandung. Nihon no Matsuri menyediakan berbagai merchandise kepada para pengunjung tetapi hal yang dilakukan belum maksimal khususnya dalam bidang tekstil ini juga didukung adanya kebutuhan produk merchandise di Nihon no Matsuri.
Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis memberikan rekomendasi kepada Nihon no Matsuri berupa alternatif produk merchandise berupa tas menggunakan teknik furoshiki dan origami yang terinspirasi dari pohon tanabata yang kemudian akan menjadi peluang bisnis bagi Nihon no Matsuri kedepannya.
Pada proses penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, pada metode kualitatif penulis melakukan wawancara kepada ketua Nihon no Matsuri ke-12 dan melakukan observasi terhadap acara dan merchandise yang telah dijual oleh Nihon no Matsuri. Sedangkan pada metode kuantitatif penulis membuat kuisoner yang disebarkan kepada Nihon no Matsuri dan pengunjung untuk mengetahui minat dan daya beli terhadap produk merchandise yang direkomendasikan yaitu tas.