Dewasa ini para ahli meneliti radar hanya pada bagian subsistemnya saja seperti antena, receiver, transmitter. Namun pada bagian signal processing tergolong jarang untuk para ahli meneliti dibagian ini. Di dalam signal processing terdapat proses yang disebut deteksi, proses deteksi pada radar merupakan bagian penting dalam suatu sistem radar. Proses deteksi pada radar dapat menentukan ada atau tidak adanya suatu target. Terkadang dalam deteksi sering terjadi error, diantaranya adalah false alarm dan missed detection. False alarm adalah kondisi dimana detektor menyatakan ada target, tetapi kenyataanya radar mendeteksi hanya noise. Missed detection adalah keadaan detektor menyatakan tidak ada target namun sebenarnya deteksi tersebut mengandung target.
Tugas Akhir ini melakukan analisis pada 2 metode untuk deteksi target pada radar, yaitu sequential detection dan fixed sample size test. Parameter yang digunakan ialah ? dan ? untuk mendapatkan suatu nilai threshold A dan B. parameter yang dibandingkan dari kedua metode tersebut ialah nilai Probability of False Alarm, Probability of miss Detection, Average sample H0, Average sample H1 dan Average sample fixed sampel size test . Lalu untuk skenario yang di uji pada penelitian ini ialah nilai ? dan ?, cell index dan Signal to Noise Ratio (SNR).
Hasil pengujian pada Tugas Akhir bahwa nilai Average sample pada H0 dan H1 untuk sequential detection akan lebih kecil dibandingkan dengan fixed sample size test secara rata-rata. Seperti pada percobaan dengan skenario ? dan ? = 0.01 dengan nilai SNR = -5 dB dan MC = 104 , telah didapatkan hasil untuk masing-masing average sample. Average sample H0 = 266.5, Average sample H1 = 231.2 dan Average sample fixed sampel size test = 589.
Deteksi sequential menghasilkan 1?2 kali dari jumlah sampel yang diperlukan untuk fixed sampel size dengan target false alarm dan miss detection yang sama.
Kata kunci: Radar, deteksi, sequential, false alarm, missed detection, fixed sampel size test