Perpustakaan saat ini tidak lagi dianggap sebagai tempat untuk mencari buku saja. Perpustakaan memiliki aneka kegiatan untuk mendukung minat baca masyarakat. Tidak jauh dengan perkembangan minat baca dan menulis, sastra merupakan sebuah seni yang bersangkutan dengan buku. Sayangnya di Indonesia, peminat sastra saat ini semakin berkurang karena sering kali masyarakat menganggap bahwa sastra Indonesia kurang menyenangkan. Salah satu ajang untuk memperkenalkan kembali Sastra Indonesia yaitu dengan melestarikan Pusat Dokumentasi sekaligus Perpustakaan Sastra H. B. Jassin di Jakarta Pusat. Meskipun Perpustakaan Sastra H. B. Jassin sudah memiliki pengelola dan sumber informasi, kenyataannya terkait keterbatasan lahan, fasilitas yang menunjang pelestarian koleksi dan kerja pengelola masih belum mendukung. Perpustakaan Sasra H. B. Jassin masih terpaku dengan sistem Map, sehingga klasifikasi untuk koleksi buku baru di area terbuka masih belum tertata dan hubungannya dengan pengunjung guna menciptakan layouting belum disesuaikan. Maka dari itu, upaya untuk mendukung perancangan ini yaitu dengan melakukan pendekatan psikologi pengunjung dari segala usia sehingga menciptakan suasana Perpustakaan Sastra yang lebih menyenangkan dan menyesuaikannya dengan standarstandar nasional maupun Internasional (bedasarkan visi misi).