Abstrak
Pelabuhan Pangkal Balam merupakan pelabuhan yang terletak di Kota
Pangkalpinang sebagai penghubung daerah-daerah di Kepulauan Bangka Belitung
sehingga menjadi gerbang utama dan salah satu pusat perekonomian di Kota
Pangkalpinang. Pentingnya peran Pelabuhan Pangkal Balam di Kota
Pangkalpinang menyebabkan meningkatnya intensitas penumpang yang
menggunakan transportasi laut sebagai pilihan utama dari berbagai daerah
khususnya Kota Pangkalpinang sedangkan kapasitas pelabuhan yang dirasa masih
kurang dengan terus meningkatnya jumlah penumpang kapal laut. Hal ini yang
mendasari penelitian yang akan dilakukan dalam memberikan rekomendasi dan
desain yang dibutuhkan untuk mendukung perluasan pelabuhan agar dapat
memenuhi kebutuhan penumpang di Pelabuhan Pangkal Balam dengan . Rencana
pengembangan pelabuhan yaitu akan merubah tingkatan pelabuhan yang
sebelumya kelas IV dikembangkan menjadi kelas III dengan penerapan konsep nilai
budaya lokal pada pelabuhan baik dari segi fasilitas, sirkulasi untuk aktivitas
penumpang, serta sistem keamanan sehingga tidak hanya mampu menampung
jumlah penumpang dan memberikan kenyamanan tetapi juga dapat memiliki nilai
keunikan sehingga memberikan daya tarik lebih pada penumpang. Perancangan
yang dilakukan dibatasi ± 3.000 m2
dengan pendekatan budaya kemudian
pengembangan yang dilakukan yaitu dalam kapsitas penumpang yang sebelumnya
300 orang menjadi 1.000 orang. Hasil desain menerapkan unsur melayu Kepulauan
Bangka Belitung seperti motif kain, warna khas, bentuk mahkota, dulang, bunga
teratai dan arsitektur rumah adat pada dinding, kolom, partisi, lantai dan plafon.
Pencahayaan pada desain mengikuti standar dan sirkulasi dengan membagi zona
publik, private, dan semi-private dan menerapkan nilai transparan dari tiap ruangan
memberikan kenyamanan bagi penumpang.
Kata Kunci : Pelabuhan, Pangkalpinang, Sepintu Sedulang, Penumpang
Abstract
Pangkal Balam Port is a port located in the City of Pangkalpinang as a
connecting area in the Bangka Belitung Islands so that it becomes the main gate
and one of the economic centers in the City of Pangkalpinang. The importance of
the role of the Pangkal Balam Port in the City of Pangkalpinang has led to an
increase in the intensity of passengers using sea transportation as the primary
choice of various regions, especially Pangkal Pinang City while the capacity of the
port which is felt to be still lacking with the continued increase in the number of
ship passengers. This is the basis of the research to be carried out in providing
recommendations and designs needed to support the expansion of the port in order
to meet the needs of passengers at the Pangkal Balam Port with. The port
development plan is to change the level of the port that was previously class IV
developed to class III by applying the concept of local cultural values to the port
both in terms of facilities, circulation for passenger activities, and a security system
so that it is not only able to accommodate the number of passengers and provide
comfort but can also has a unique value that gives passengers more traction. The
design is limited to ± 3,000 m2 with the cultural approach then the development is
carried out, namely in the passenger capacity which was previously 300 to 1,000
passangers. The results of the design use element of Malay Bangka Belitung Islands
such as fabric motifs, distinctive colors, crown shapes, dulang, lotus flowers and
traditional house architecture on walls, columns, partitions, floors and ceilings.
Mounted to design to follow standards and circulation by dividing public, private
and semi-private zones and applying transparent values from each room provides
comfort for passengers.
Keywords : Port, Pangkalpinang, Sepintu Sedulang, Passangers