Perkembangan industri telekomunikasi semakin pesat seiring dengan bermunculannya perusahaan telekomunikasi swasta yang meramaikan industri ini. Perkembangan tersebut seiring terus tumbuhnya pelanggan seluler yang membuat persaingan antar operator semakin ketat, dimana perusahaan telekomunikasi secara tidak langsung dituntut harus memberikan layanan dengan kualitas jaringan yang baik, dengan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Sayangnya pertumbuhan pelanggan, tidak seiring dengan peningkatan laba perusahaan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perusahaan yang go public selama periode 2007-2011 termasuk ke dalam kategori distress zone, gray zone dan safe zone dengan metode Altman Z-score model ketiga untuk nonmanufacture firm dan untuk mengetahui bagaimana peranan variabel Altman z-score dalam memprediksi kebangkrutan.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Setelah melewati tahap purposive sampling, maka sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah5 perusahaan telekomunikasi, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk., PT Indosat, Tbk., PT XL Axiata, Tbk., PT Bakrie Telecom Tbk., dan PT Smartfren Telecom Tbk (dahulu PT Mobile-8 Telecom Tbk.). Variabel di dalam penelitian ini adalah variabel Altman Z”-Score, working capital to total assets, retained earning to total asset, EBIT to total assets, dan book value of total equity to book value of total liabilities. Setelah melakukan perhitungan Altman Z”-score, kemudian dianalisis tiap variabelnya untuk mencari variabel mana yang berperan dalam masing-masing kategori Altman Z”-score.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk., di tahun 2007, 2009-2011 berada pada safe zonenamun di tahun 2008 berada di gray zone. PT Indosat, Tbk., di tahun 2007-2008 berada di gray zone dan tahun 2009-2011 berada di distress zone. PT XL Axiata, Tbk., di tahun 2007-2009 berada di distress zone dan di tahun 2010-2011 berada di gray zone. PT Bakrie Telecom Tbk., di tahun 2007-2008 berada di gray zone dan tahun 2009-2011 berada di distress zone.Dan untuk PT Smartfren Telecom Tbk., di tahun 2007 berada di gray zone namun di tahun 2009-2011 berada di distress zone. Untuk PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.dan PT Indosat, Tbk. variabel yang bermasalah adalahworking capital to total assetsdanEBITto total assets. Danuntuk PT XL Axiata, Tbk., PT Bakrie Telecom Tbk., dan PT Smartfren Telecom Tbk, variabel yang bermasalah adalahworking capital to total assets,retained earning to total asset, danEBIT to total assets.
Kata kunci : Altman Z-Score, Kebangkrutan, Nonmanufacture, Distress Zone, Gray Zone, Safe Zone, Telekomunikasi.