Perusahaan manufaktur merupakan salah satu penopang utama perkembangan industri di sebuah Negara, sehingga perkembangan industri manufaktur memang sangat diandalkan. Penurunan pertumbuhan industri ini dapat menimbulkan efek yang sangat meresahkan, seperti penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) dan penurunan penyerapan tenaga kerja. Dengan melihat kondisi tersebut, maka perusahaan-perusahaan manufaktur diharapkan secara cepat dan tepat untuk membuat keputusan dan melakukan tindakan untuk melakukan kinerjanya. Altman Z-score merupakan salah satu alat untuk mengetahui tingkat kesehatan finansial perusahaan. Sesuai dengan pendekatan analisis fundamental, jika diketahui tingkat kesehatan dan peluang kebangkrutan suatu perusahaan, seharusnya akan memberikan pengaruh pada harga saham di pasar modal. Maka semakin tinggi nilai pasar saham, akan semakin sehat suatu perusahaan. Semakin sehat suatu perusahaan, nilai pasar saham perusahaan akan semakin tinggi di pasar.
Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis, menggunakan metode kausal. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini yaitu Prediksi Kebangkrutan Altman Z-Score. Sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah Perubahan Harga Saham. Data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana.
Dari hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kebangkrutan perusahaan metode Altman Z-Score terhadap perubahan harga saham pada Industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mengalami kerugian dua tahun dalam periode 2008-2010. Berdasarkan nilai koefisien determinasi, diketahui pula bahwa kebangkrutan perusahaan metode Altman Z-Score mempengaruhi perubahan harga saham sebesar 76,9%. Sisanya, 23,1% dipengaruhi variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Mengingat besarnya pengaruh kebangkrutan perusahaan metode Altman Z-Score terhadap perubahan harga saham, perusahan-perusahaan yang terdaftar di Industri Manufaktur Bursa Efek Indonesia diupayakan untuk meningkatkan nilai Z atau dengan kata lain menjaga perusahaan berada pada kondisi nonbangkrut.