Dalam melaksanakan kegiatan audit seorang auditor harus memiliki kinerja yang memadai. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategi planning suatu organisasi. Tingkat dan kualitas kinerja auditor ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah gender. Gender adalah suatu konsep analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari sudut non-biologis, yaitu dari aspek sosial, budaya, maupun psikologi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara empiris perbedaan kinerja auditor pria dan wanita di kantor akuntan publik. Dengan indikator pengukuran komitmen profesi, komitmen organisasi, motivasi, kesempatan kerja dan kepuasan kerja.
Populasi penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik yang berada di Bandung. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh dengan 47 responden. Dalam menganalisis perbedaan variabel independen digunakan analisis uji beda independen.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya kesetaraan komitmen organisasi, komitmen profesi, kepuasan kerja dan kesempatan kerja antara auditor pria dan wanita di kantor akuntan publik. sedangkan untuk motivasi, hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan motivasi antara auditor pria dan wanita
Kata Kunci : Gender,Komitmen Organisasi, Komitmen Profesional, Motivasi, Kesempatan kerja, Kepuasan Kerja.