ABSTRAK
Intellectual capital merupakan sumber daya yang unik, sehingga tidak semua perusahaan dapat menirunya. Hal inilah yang menjadikan intellectual capital sebagai sumber daya kunci bagi perusahaan untuk menciptakan value added perusahaan dan nantinya akan tercapai keunggulan kompetitif. Intellectual capital dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan dari kinerja keuangan suatu perusahaan. Perusahaan mampu mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, sehingga sumber daya tersebut dapat menciptakan value added bagi perusahaan sehingga kinerja keuangan suatu perusahaan pun akan meningkat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan diukur oleh Return on Assets (ROA).
Sampel penelitian adalah perusahaan telekomunikasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2002-2011. Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan perusahaan telekomunikasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2002-2011. Model pengukuran intellectual capital dengan menggunakan model Pulic (2000), yaitu Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™) serta secara per komponen Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human Capital (VAHU), dan Structural capital Value Added (STVA).
Hasil penelitian adalah sebagai berikut: Intellectual capital yang diukur oleh Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™) dan komponennya yaitu Value Added Capital Employed (VACA) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur oleh Return on Assets (ROA). Sedangkan komponen Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™) yaitu Value Added Human Capital (VAHU) dan Structural capital Value Added (STVA) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur oleh Return on Assets (ROA).
Kata Kunci: Intellectual Capital, Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™), Return on Assets (ROA).