Indonesia masih membutuhkan sekitar 4,76 juta orang wirausahawan baru dengan beragam keahlian untuk menggerakan perekonomian nasional. Jumlah tersebut sekitar 2% dari sedikitnya 238 juta orang penduduk agar Indonesia mampu berdaya saing tinggi dan membuka lapangan pekerjaan baru. Keberhasilan pembentukan jiwa wirausaha di kalangan kampus merupakan salah satu cara untuk menekan kebutuhan wirausahawan baru di Indonesia. Saat ini sejumlah perguruan tinggi telah memasukan matakuliah kewirausahaan sebagai matakuliah wajib, Institut Manajemen Telkom merupakan salah satu perguruan tinggi yang ikut menerapkan kurikulum kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib. Oleh karena itu maka perlu dilakukan penelitian mengenai pemilihan cara memulai bisnis mahasiswa/i MBTI Institut Manajemen Telkom berdasarkan matakuliah Entrepreneurship.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan metode sampling yang digunakan yaitu simple random sampling. Responden pada penelitian berjumlah 100 orang. Teknik analisis data menggunakan MANOVA yang bertujuan untuk menganalisis apakah terdapat hubungan antara pemilihan bisnis dengan matakuliah entrepreneurship.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa MBTI Institut Manajemen Telkom lebih cenderung memilih memulai bisnis dengan cara merintis usaha baru dibandingkan dengan cara waralaba. Pemilihan cara memulai bisnis responden baik dengan cara merintis usaha baru maupun dengan waralaba tidak berhubungan dengan matakuliah entrepreneurship yang diikuti responden.
Kata kunci : Matakuliah Entrepreneurship, Merintis Usaha Baru, Waralaba, MANOVA.