Perkembangan Bank Syariah semenjak 2001 mengalami kenaikan yang sangat pesat ini ditandai dengan perkembangan total aset di Indonesia selama kurun waktu 2001-2012 mencapai lebih dari 50 kali lipat. Perkembangan total aset dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya ialah faktor makroekonomi diantaranya inflasi, suku bunga kredit bank konvensional dan produk domestik bruto. Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap total aset bank syariah baik secara simultan maupun parsial..
Bank syariah yang diambil sebagai sampel ialah Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Data yang digunakan adalah laporan keuangan masing-masing bank pada periode kuarter 4 tahun 2001 sampai dengan kuarter 3 tahun 2012. Analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan uji hipotesa menggunakan uji F dan uji t.
Inflasi dan tingkat suku bunga di Indonesia sangat bervariasi tergantung keadaan ekonomiyang mengalami keadaan terendah pada tahun 2005 dan 2008. Produk domestik bruto Indonesia menunjukkan tren yang positif dengan terus mencatatkan kenaikan selama periode penelitian. Pertumbuhan total aset kedua bank pun sangat baik dengan rata-rata kenaikan diatas 35% tiap tahunnya. Dari hasil regresi pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri didapatkan hasil H0 ditolak dan H1 diterima dalam uji F maupun uji t.
Ditarik kesimpulan bahwa inflasi, suku bunga kredit bank konvensional serta produk domestik bruto secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap total aset bank syariah. Pada Bank Muamalat Indonesia sebanyak 91,8% dipengaruhi oleh ketiga faktor tersebut sedangkan pada Bank Syariah mandiri ketiga faktor tersebut berpengaruh sebesar 92,6 %.
Kata kunci : bank syariah, aset bank syariah, inflasi, suku bunga, produk domestik bruto