Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meneliti pengaruh debt to equity ratio, earning per share, dan price earning ratio terhadap return saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2011. Objek penelitian ini berada di 16 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2011. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder, karena sumber data dalam penelitian ini diambil dari arsip dan catatan-catatan perusahaan yang ada, yaitu berupa laporan keuangan dan annual report, serta dari berbagai literatur dan dokumen-dokumen yang relevan dengan judul dan tema penelitian yang penulis ambil.
Metode Penelitian yang dipakai adalah metode penelitian deskriptif dan survey explanatory. Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah DER (X1), EPS(X2), PER(X3), dan Return Saham (Y). Penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik (uji normalitas, uji mulikolinearitas, uji heterokesdatisitas, dan uji autokorelasi), analisis data panel yang menggunakan model Pooled least square, dan analisis koefisien determinasi (R Square) serta melakukan pengujian hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa nilai rasio DER tahun 2008 yang terbesar dimiliki oleh PTSP sebesar 15,28, nilai EPS tahun 2011 yang terbesar dimiliki oleh MBLI sebesar 24.080,78, nilai PER tahun 2008 yang terbesar dimiliki oleh STTP sebesar 40,80. Selain itu Secara garis besar nilai return saham perusahaan makanan dan minuman periode 2008 – 2011 juga fluktuatif . Nilai return saham terbesar di kuartal keempat tahun 2009 dimiliki oleh MYOR sebesar 2,95. Hasil analisis statistik yang dilakukan memperlihatkan bahwa debt to equity ratio, earning per share, dan price earning ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2011 yakni sebesar sebesar 4,82%..