Anthurium merupakan golongan tanaman hias yang telah dikenal oleh banyak pecinta tanaman hias, tanaman ini juga dibudidayakan dalam skala luas di lingkungan industri florikultura. Terdapat faktor penyebab yang menunjang tingginya harga tanaman anthurium saat ini. Pertama spesies unik dengan perbandingan 10% biji anthurium yang tumbuh sama persis dengan induknya. Selain itu pertumbuhan anthurium yang sangat lambat dan perawatan yang sulit. Faktor lain yang harus diperhatikan dalam budidaya tanaman anthurium, yaitu suhu udara, kelembapan udara, sinar matahari, derajat keasaman (pH) dan kebutuhan air. Tanaman anthurium memerlukan pengawasan terhadap penyiraman secara berkala untuk merawat daun tanaman ini. Petani membutuhkan pengetahuan ahli tingkat lanjut dalam mengambil keputusan yang berbeda berhubungan dengan pertanian terutama dalam penakaran dan pengaturan waktu penyiraman tanaman. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini peneliti melakukan perancangan logika fuzzy sesuai dengan kebutuhan tanaman anthurium dengan basis aturan yang dapat merubah data sensor IoT berupa sensor DHT11 dan Sensor Soil Moisture FC-28 menjadi keluaran sebuah keputusan durasi penyiraman tanaman. Terdapat tiga tahap pada penelitian ini yaitu proses fuzzifikasi, inferensi dan defuzzifikasi. Adapun hasil yang didapatkan selama penelitian ini yaitu pengujian perbandingan 15 nilai dari output perangkat yang diambil secara acak kurang lebih mendekati dengan nilai dari simulasi dengan MATLAB dengan rata-rata 9.4% error karena perbedaan perhitungan antara perangkat IoT dan simulasi dengan MATLAB. Namun hal ini masih bisa dikategorikan akurat karena hasil output alat dan simulasi MATLAB masih dalam satu range nilai fungsi keanggotaan.