Sebagian besar objek pariwisata hanya dapat diakses oleh orang normal saja, mereka yang dikecualikan atau diabaikan tidak memiliki kesempatan. Objek pariwisata sendiri memiliki hubungan erat dengan industri akomodasi, khususnya perhotelan. Sedangkan melakukan kegiatan pariwisata berhak dilakukan oleh setiap orang termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus atau penyandang disabilitas. Berdasarkan data yang disediakan oleh Portal Data Kota Bandung tercatat pada tahun 2019 terdapat 1662 jiwa berkebutuhan khusus sedangkan pada tahun 2020 terdapat 1744 jiwa berkebutuhan khusus atau dengan kata lain adanya kenaikan sebesar 5%. Jika dibandingkan dengan seluruh penduduk Kota Bandung pada tahun 2020 yang berjumlah 2.510.103 jiwa maka dapat disimpulkan terdapat sekitar 6,9% jiwa berkebutuhan khusus atau disabilitas di Kota Bandung. Menurut European Network for Accessible Disabilities terdapat tuntutan penting bagi wisatawan penyandang disabilitas salah satunya informasi suatu tempat. Oleh karena itu aplikasi Difa Rooms hadir sebagai platform yang menyediakan informasi mengenai aksesibilitas dan mobilitas perhotelan bagi orang berkebutuhan khusus pengguna kursi roda. sistem back-end aplikasi Difa Rooms dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan kerangka kerja Laravel.
Rancang bangun sistem back-end aplikasi Difa Rooms ini dikembangkan menggunakan metode waterfall sampai pada tahap pengujian. Tahap pengujian dilakukan dengan metode whitebox testing dengan teknik unit testing menggunakan PHPUnit.
Kata kunci : perhotelan, disabilitas, back-end, waterfall, unit testing.