Perkembangan jaringan telekomunikasi akan terus berkembang dengan pesat,sehingga menimbulkan adanya keterbatasan media akses. Saat ini jaringan terrestrial hanya mampu menjangkau daerah-daerah perkotaan dan beberapa pedesaan. Namun, untuk menjangkau pulau-pulau terpencil dibutuhkan media akses lain yang mampu mengakomodasi jaringan telekomunikasi. Teknologi yang dapat digunakan untuk mencakup area yang tidak dapat dijamah jaringan terrestrial adalah Very Small Apperture Terminal (VSAT). Perhitungan Link Power Budget dilakukan untuk dapat mengetahui besamya daya pada saat Uplink maupun Downlink dengan mengacu pada parameter parameter yang ada. Kualitas sinyal dapat diketahui dengan menghitung nilai Carrier to Noise Ratio (C/N), Pada PT Aplikanusa Lintasarta teknologi VSAT menggunakan Frekuensi 1350 MHz dan 3.800 MHz. Pengembangan teknologi VSAT terus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas bandwidth dan efisiensi jaringan sehingga mampu mengurangi kapadatan jaringan terestrial
Hasil analisa menunjukan bahwa kualitas jaringan VSAT dipengaruhi oleh nilai C/N adapun nilai C/N tersebut terdin dari beberapa parameter terdapat dua nilal C/N yang di analisis yaitu C/N uplink maupun downlink, pada on uplink nilainya di pengaruhi oleh parameter: Power transmite, Loss transmite,Gain transmite, Free space loss,rain loss, Gain receiver satelite dan noise. Sedangkan pada cin downlink di pengaruhi oleh parameter terdiri: EIRP, Free space loss,rain loss,Gain rx Loos feeder dan noise.
Nilai on dapat di katakan baik jika nilai tersebut berada di atas batas treshold yaitu 45 dBm Dalam kasus ini nilal C/N uplink 92,495 dBm dan C/N downlink 49,416 dB Secara teknis jaringan VSAT PT. APLIKANUSA LINTASARTA LINK BRI cabang Karawang layak di impelementasikan karena kualitas jaringan VSAT berfungsi dengan
baik. Dalam proyek akhir ini akan dilakukan analisis perhitungan Link Power Budget very small aperture terminal (VSAT) pada PT. Aplikanusa Lintasarta link BRI cabang Karawang.