Pada zaman sekarang ini, perkembangan teknologi dalam bidang jaringan telekomunikasi khususnya di Indonesia semakin meningkat seiring dengan permintaan konsumen terhadap layanan dan jasa yang semakin beragam yang disesuaikan dengan kegiatan masyarakat. Penerapan system DAS ini diperlukan karena pada saat ini semakin banyaknya masyarakat yang melakukan aktivitas didalam gedung untuk jangka waktu yang cukup lama. Dalam system DAS ini, memungkinkan masyarakat agar dapat dengan mudah mengakses jaringan telekomunikasi ketika berada didalam gedung.Proyek Akhir ini berjudul “IMPLEMENTASI DAS (DISTRIBUTED ANTENNA SYSTEM) DI GEDUNG HOTEL IBIS CIRCLE KUTA BALI” dengan menganalisa luas area yang dapat di-coverage oleh operator PT. XL Axiata, Tbk pada jaringan 2G di frekuensi 1800 MHz dan pada jaringan 3G di frekuensi 2100 MHz. Jumlah lantai yang akan dianalisa sebanyak enam lantai yang terdiri dari lantai basement, lantai ground, lantai-01, lantai-02, lantai-03, dan lantai-04.Hasil implementasi DAS di Gedung Hotel Ibis Circle Kuta Bali menyatakan bahwa belum semua nilai EIRP yang didapatkan memenuhi standar minimal EIRP sudah ditetapkan. Ada tiga buah antenna yang belum meenuhi nilaistandar EIRP, yaitu antenna AO.L2-4, AO.L2-5 dan AO.L2-6 pada jaringan 3G di frekuensi 2100 MHz yang memilki nilai EIRP kurang dari standar, yaitu 3,3 dBm, 3,0 dBm dan 3,3 dBm. Hal ini harus ditingkatkan dengan mendesain ulang peletakkan antenna serta perangkat – perangkat yang dibutuhkan untuk system DAS. Agar kualitas sinyal baik dan dapat meng-coverage area yang diinginkan didalam gedung tersebut.Hasil pathloss menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai EIRP, maka nilai pathloss semakin rendah. Nilai pathloss ini sangat dipengaruhi oleh partisi-partisi yang ada didalam ruangan. Terutama, dinding yang membatasi langsung dengan antenna indoor karena semakin banyak penghalang didalam ruangan akan menyebabkan cell coverage radius semakin kecil yang membuat nilai pathloss menjadi buruk