Perkembangan UMKM di Jawa Barat terus menunjukkan tingkat pertumbuhan yang baik. Namun, berbeda dengan pertumbuhan UMKM kategori siap ekspor di Jawa Barat yang pertumbuhannya terbilang masih kecil. Untuk melakukan kegiatan internasionalisasi tentunya tidak mudah. Berdasarkan penelitian terdahulu serta pendapat ahli, dalam melakukan kegiatan internasionalisasi, UMKM di Indonesia seringkali masih menemui kendala. Diantaranya terkait dengan lemahnya kemampuan UMKM di Indonesia untuk mengetahui informasi terkait potensi pasar internasional yang membuat pelaku usaha enggan melakukan ekspansi yang berisiko. Minimnya kegiatan kemitraan serta kesulitan dalam meningkatkan daya saing produk, kualitas dan tata kelola juga manajemen usahanya juga dinilai sebagai kendala UMKM dalam melakukan kegiatan internasionalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh orientasi kewirausahaan dengan inovasi, proaktif dan pengambilan risiko sebagai indikator dari orientasi kewirausahaan terhadap kinerja internasionalisasi dengan moderasi kemitraan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 175 sampel dari 312 populasi UMKM kategori siap ekspor binaan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan SEM PLS 3.2.9 sebagai alat pengolahan data. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan bahwa orientasi kewirausahaan berpengaruh terhadap kemampuan kemitraan dan kemampuan kemitraan mampu memoderasi orientasi kewirausahaan terhadap kinerja internasionalisasi. Peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya mempertimbangkan variabel pendukung lainnya, seperti teknologi dan lingkungan.