Matriks utama yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan yaitu laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan representasi dari kesehatan perusahaan, sehingga manajemen keuangan sering kali terlibat melakukan berbagai tindakan agar laporan keuangan perusahaan tampak sehat dalam upaya mendapatkan kepercayaan publik. Kualitas audit merupakan kemampuan auditor dalam mendeteksi adanya kecurangan atau salah saji pada pelaporan keuangan. Memanipulasi laporan keuangan yang dilakukan oleh suatu perusahaan merupakan salah satu tindakan yang biasanya dilakukan oleh manajeman keuangan dengan menjalin kerja sama dengan akuntan publik. Tindakan yang dilakukan tersebut berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan perusahaan. Variabel independen pada penelitian ini adalah beban kerja, pergantian auditor, rapat komite audit, dan spesialisasi auditor, sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah kualitas audit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen beban kerja, pergantian auditor, rapat komite audit, dan spesialisasi auditor terhadap variabel dependen kualitas audit pada perusahaan sektor barang konsumen primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017- 2021. Karakteristik penelitian berdasarkan tujuan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan pertimbangan tertentu berdasarkan suatu kriteria yang telah ditentukan peneliti sehingga peneliti menggunakan teknik purposive sampling pada penelitian ini yang mana diperoleh 215 sampel data selama 5 tahun. Model regresi yang digunakan adalah regresi logistik dengan menggunakan aplikasi SPSS 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan beban kerja, pergantian auditor, rapat komite audit, dan spesialisasi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Sedangkan secara parsial variabel beban kerja berpengaruh positif terhadap kualitas audit, variabel pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, variabel rapat komite audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit, dan variabel spesialisasi auditor berpengaruh negatif terhadap kualitas audit. Melalui hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti dapat menarik saran antara lain sebagai berikut. Bagi manajemen perusahaan sektor barang konsumen primer agar dapat memilih auditor dengan spesialisasi yang memiliki pemahaman terkait bisnis perusahaan agar mampu menghasilkan audit yang berkualitas. Bagi kantor akuntan publik untuk dapat menjadikan hasil dari penelitian ini sebagai bahan informasi tambahan dalam evaluasi untuk meningkatkan kualitas audit. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan karakteristik lain dari komite audit selain jumlah rapat, seperti jumlah anggota komite audit, latar belakang pendidikan komite audit, dan pengalaman komite audit. Sehingga peluang dari faktor yang mempengaruhi kualitas audit lebih luas lagi dan mampu memperoleh hasil yang lebih handal.