Kontrak antara manajemen dan karyawan sekarang diatur oleh jenis komunikasi baru yang dikenal sebagai pengungkapan intellectual capital. Hal ini memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi untuk memenuhi tuntutan pemangku kepentingan seperti investor, dan untuk meyakinkan mereka tentang manfaat atau keuntungan dari kebijakan perusahaan. Pengungkapan intellectual capital merupakan informasi yang diberikan oleh perusahaan tentang pengelolaan dan pemanfaatan atas intellectual capital yang dimiliki. Pengungkapan intellectual capital perlu dilakukan karena dapat mengurangi asimetri informasi yang terjadi pada manajemen dan stakeholder. Akan tetapi, pengungkapan intellectual capital yang dilakukan oleh perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan rata-rata pengungkapannya sebesar 60,51%. Artinya, perusahaan-perusahaan tersebut belum menyadari pentingnya pengungkapan intellectual capital secara keseluruhan dalam penyusunan annual report perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan, konsentrasi kepemilikan, dan komisaris independen berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2021 dan untuk melihat apakah perusahaan akan menjaga kualitas laporannya dengan pengungkapan intellectual capital secara sukarela untuk menarik investor.
Populasi dan sumber data dalam penelitian ini berfokus pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini terdapat 28 perusahaan dengan periode penelitian selama empat tahun dari tahun 2018-2021, dan diperoleh data observasi sebanyak 112. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model regresi data panel. Software untuk mengolah data yang digunakan adalah Eviews 12.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, konsentrasi kepemilikan, dan komisaris independen secara simultan berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital. Sedangkan secara parsial, konsentrasi kepemilikan berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital. Ukuran perusahaan dan komisaris independen tidak mempengaruhi pengungkapan intellectual capital.
Oleh karena itu, penulis akan memberikan beberapa saran ke dalam dua aspek yaitu: aspek teoritis, disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat mengganti indikator pengungkapan intellectual capital dari penelitian lain, mengganti objek penelitian, dan menambahkan variabel di luar penelitian ini seperti jenis industri, komite audit dan proporsi direktur non-eksekutif. Kemudian menjadi tambahan referensi terkait faktor-faktor yang dapat mempengaruhi informasi pengungkapan intellectual capital; Dan aspek praktis, sebagai motivasi untuk menyadari pentingnya melakukan peningkatan pengungkapan intellectual capital perusahaan, serta untuk menambah nilai perusahaan. Kemudian sebagai metode untuk memutuskan investasi yang berasal dari informasi pengungkapan intellectual capital yang disajikan oleh perusahaan.
Kata kunci: Pengungkapan Intellectual Capital, Ukuran Perusahaan, Konsentrasi Kepemilikan, Komisaris Independen