Banyaknya jumlah balita yang mengalami stunting di Kecamatan Babakan Ciparay mendorong wilayah tersebut menjadi zona merah dalam kasus stunting di Kota Bandung karena pola konsumsi makanan anak yang serba instan dan mengesampingkan makanan alami yang cenderung mengandung gizi seimbang, yang dibutuhkannya peran komunikasi keluarga untuk menanggulangi kejadian stunting dalam penerapan fungsi sosialisasi dan pendidikan dalam penanaman pesan gizi seimbang oleh keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran komunikasi keluarga dan penerapan fungsi sosialisasi dan pendidikan dalam penanaman pesan gizi seimbang oleh keluarga, serta perbedaan peran komunikasi keluarga dalam penerapan fungsi sosialisasi dan pendidikan dalam penanaman gizi seimbang antara keluarga dengan anak gizi stunting dan anak gizi normal. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi serta analisis tematik menggunakan software ATLAS.ti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran komunikasi keluarga dengan anak gizi stunting terkonseptualisasi berdasarkan percakapan tinggi dan konformitas rendah. Lalu, nilai-nilai fungsi sosialisasi dan pendidikan yang diterapkan oleh keluarga dengan anak gizi stunting adalah nilai percaya diri, kreatif, tanggung jawab, dan kerja sama. Kemudian, terdapat pula perbedaan peran komunikasi keluarga dalam penanaman pesan gizi seimbang antara keluarga dengan anak gizi stunting dan keluarga dengan anak gizi normal dalam penerapan fungsi sosialisasi dan pendidikan.