Fashion merupakan manifestasi dari selera individu yang beragam dan berfungsi sebagai alat komunikasi dengan makna tertentu di balik setiap pilihan busana. Menurut Malcolm Barnard (Mukhlas Ramadhan, 2019), fashion berasal dari kata Latin "factio" yang berarti "membuat," sehingga dapat dianggap sebagai tindakan kreatif seseorang. Fashion juga mencerminkan status sosial dan pernyataan pribadi, seperti yang terlihat pada penggemar musik post-punk yang mengadopsi gaya busana Gothic. Melalui wawancara dengan anggota band post-punk Surabaya, Mmmarkos, terungkap bahwa meskipun band ini beraliran post-punk, mereka mengadopsi gaya busana Gothic yang sering diperoleh melalui thrifting karena langkanya brand Gothic di Indonesia. Untuk mengatasi permasalahan ini, penulis membuat pakaian dengan inspirasi gaya Gothic kepada generasi milenial dan Z dengan mengembangkan pakaian Gothic menggunakan teknik screen printing, selain itu perancangan busana dilakukan menggunakan bahan denim dan katun, serta melakukan perencanaan bisnisnya. Penelitiaan ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi literatur, observasi, wawancara, eksplorasi dan penyebaran kuisioner dengan metode purposive sampling kepada target market potensisl. Hasil akhir dari penelitian ini yaitu membuat streetwear style dengan menggunakan teknik screen printing untuk dekorasi pakaian.