Kemajuan teknologi informasi telah menyebabkan penyebaran internet yang luas di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kemajuan teknologi ini secara signifikan telah mengubah lanskap sektor keuangan. Aplikasi perbankan seluler telah muncul sebagai salah satu inovasi yang mengubah industri keuangan. Meskipun pelanggan mendapatkan manfaat dari layanan ini, ancaman dan potensi serangan siber juga menjadi tantangan bagi layanan digital ini. Serangan siber, penipuan perbankan, peretasan, phishing, dan kesadaran keamanan adalah tantangan signifikan yang muncul dari transformasi digital di sektor perbankan. Aspek-aspek yang diteliti dalam penelitian ini meliputi persepsi keamanan, persepsi privasi, kesadaran keamanan, kepercayaan, serta persepsi manfaat terhadap minat menggunakan mobile banking.
Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah metode kuantitatif dengan teknik pengambilan data melalui pengumpulan kuesioner secara online. Responden penelitian terdiri dari 400 orang yang merupakan pengguna aktif mobile banking dan termasuk ke dalam generasi Y dan Z di Kota Bandung. Untuk menganalisis data yang terkumpul, penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif dari persepsi keamanan, persepsi privasi, kesadaran keamanan, dan kepercayaan terhadap minat menggunakan mobile banking di kalangan generasi Y dan Z di Kota Bandung. Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa persepsi keamanan dan kepercayaan memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap persepsi manfaat mobile banking. Lebih lanjut, persepsi manfaat ditemukan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat menggunakan mobile banking.