Nyiramkeun merupakan ritual pemandian pusaka warisan dari Kerajaan Talaga untuk menghormati warisan nenek moyang dari Kerajaan Talaga Manggung serta sebagai sarana bersilaturahmi antara keluarga keturunan kerajaan. Menyajikan video feature tentang tradisi Nyiramkeun di platform media sosial khususnya TikTok untuk mempromosikan Nyiramkeun kepada generasi Z menjadi tantangan utama yang dihadapi oleh Yayasan Talaga Manggung Simbar Kantjana selaku badan pengelola tradisi Nyiramkeun. Berdasarkan hasil penelitian yang melibatkan wawancara, observasi, kuesioner, dan studi pustaka, ditemukan bahwa kesadaran generasi muda terhadap tradisi Nyiramkeun masih tergolong rendah. Selain itu, Yayasan Talaga Manggung Simbar Kantjana belum sepenuhnya memanfaatkan potensi media sosial untuk memperkenalkan tradisi ini kepada generasi Z. Maka dari itu, Yayasan Talaga Manggung Simbar Kantjana membutuhkan medium resmi untuk memperkenalkan Tradisi Nyiramkeun. Medium yang paling cocok dan relevan untuk promosi budaya Nyiramkeun kepada generasi Z adalah TikTok. Dengan demikian, tujuan utama tugas akhir ini adalah untuk mempromosikan tradisi Nyiramkeun kepada generasi Z melalui platform media sosial TikTok. Hal ini menjadikan penataan kamera memiliki peran yang penting dalam menyampaikan pesan budaya melalui visual. Hasil analisis menunjukkan bahwa penataan kamera dalam video feature ini mempergunakan berbagai teknik seperti framing, angle shot, movement, dan lighting, yang secara efektif memperkuat narasi budaya yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, perancangan ini bertujuan untuk mengkaji penataan kamera dalam pembuatan video feature yang mengangkat tema Nyiramkeun Pusaka Kerajaan Talaga Manggung melalui media sosial TikTok. Dalam perancangan ini, perancang sebagai penata kamera yang diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang pentingnya penataan kamera dalam pembuatan feature, serta memberikan kontribusi bagi pengembangan teknik produksi konten budaya melalui media sosial TikTok.