ABSTRAK

Harga minyak dunia tidak stabil sejak 2020, hal disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang menurunkan permintaan minyak global pada tahun 2020. Namun, harga mulai meningkat pada tahun 2021-2022 seiring dengan pulihnya penggunaan minyak global. Kenaikan ini juga meningkatkan harga minyak Indonesia sehingga rata-rata laba perusahaan di subsektor ini meningkat. Namun, rata-rata Return on Asset (ROA) menurun hal ini juga terjadi pada beberapa rasio keuangan lainnya.
Penelitian ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dampak dari CR, DER, DAR dan TATO baik secara bersamaan maupun individual pada kinerja keuangan yang diukur dengan ROA pada perusahaan subsektor minyak dan gas yang terdapat pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penelitian ini tergolong pada penelitian kuantitatif dengan sampel 15 perusahaan subsektor minyak dan gas yang termasuk dalam daftar BEI yang didapatkan dengan Teknik purposive sampling.  Analisis data memanfaatkan pengujian asumsi klasik serta analisis linear data panel.
Hasil penelitian menunjukan dimana variabel DAR mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan sementara variabel CR, DER, dan TATO tidak berpengaruh secara parsial. Hasil pengujian pengaruh simultan menunjukan variabel CR, DER, DAR dan TATO memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan ROA.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar perusahaan di subsektor ini mengevaluasi ulang Return on Assets (ROA), Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) karena beberapa perusahaan mengalami penurunan kemampuan rasio, bahkan hingga negatif. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan memiliki risiko keuangan, perusahaan perlu menilai kembali penggunaan dan nilai investasi pada aset tetap untuk memastikan bahwa peningkatan aset sebanding dengan laba yang dihasilkan serta mengevaluasi kembali sturktur utang perusahaan.
 
Kata Kunci : Return on Asset (ROA), Current Ratio (CR), Debt to equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR), Total Assets Turn Over (TATO)