Ditemukan bahwa salah satu kendala utama dalam proses bisnis PR. Tembakau Odeng adalah pada bagian pencetakan tembakau. Bagian ini sering mengalami keterlambatan karena kurangnya jumlah tenaga kerja dan waktu proses yang terlalu lama. Selain itu, rantai pasokan perusahaan juga mengalami masalah dalam hal traceability, di mana perusahaan sulit melacak status produk secara real-time, sehingga menyebabkan potensi kerugian akibat keterlambatan pengiriman dan ketidakmampuan untuk melakukan recall produk secara cepat jika terjadi kesalahan produksi atau masalah kualitas.
Melalui pendekatan value stream mapping, aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah diidentifikasi, seperti waktu tunggu yang lama antara proses pencetakan dan pengemasan, serta ketidakseimbangan dalam pembagian tugas antara pekerja di lini produksi. Usulan perbaikan yang diajukan mencakup penambahan jumlah tenaga kerja di bagian pencetakan, otomatisasi beberapa proses manual, serta pengoptimalan distribusi tugas antara pekerja.
Teknologi blockchain memungkinkan setiap transaksi dan pergerakan barang dicatat secara aman dan tidak dapat diubah, sehingga semua pihak dalam rantai pasokan, mulai dari pemasok bahan baku hingga pelanggan akhir, dapat melacak status produk secara real-time. Dalam sistem ini, setiap produk tembakau yang diproduksi akan diberi label unik yang terhubung dengan blockchain, dan setiap kali produk bergerak dari satu tahapan ke tahapan berikutnya dalam rantai pasokan, informasi tersebut akan diperbarui secara otomatis di blockchain. Dengan demikian, perusahaan dapat memantau pergerakan produk dengan lebih baik, mengurangi risiko penipuan, dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk mereka. Diharapkan, dengan implementasi sistem traceability berbasis blockchain, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi logistik, meminimalkan pemborosan, dan merespon masalah kualitas dengan lebih cepat dan tepat.
Kata kunci – Tembakau, Smart Contracts, Blockchain, Traceability, Value Steam Mapping