Proyek yang gagal dalam pelaksanaannya sering disebabkan oleh komunikasi buruk (57%) dan perencanaan yang kurang baik (39%). Faktor-faktor ini perlu diperbaiki melalui pemahaman dan implementasi yang lebih baik. Keberhasilan proyek menjadi indikator utama dalam menilai apakah proyek mencapai tujuan dan sasarannya. Penelitian ini didasarkan pada studi-studi terdahulu yang menyoroti faktor-faktor keberhasilan proyek, seperti kompetensi manajer proyek, komunikasi efektif, koordinasi tim, keselamatan kerja, dan keterlibatan komunitas.
Penelitian ini berfokus pada pengaruh penerapan 10 Knowledge Area terhadap keberhasilan proyek di industri otomotif, khususnya di PT XYZ yang menjalani proyek audit Resertifikasi IATF 16949:2016. Meskipun PT XYZ menunjukkan peningkatan kinerja dari sisi eksternal, hasil wawancara dengan lima pekerja mengungkapkan adanya kendala internal seperti jadwal audit yang tidak realistis, persiapan yang singkat, serta masalah komunikasi dan koordinasi tim yang menghambat pelaksanaan proyek. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana penerapan 10 Knowledge Area dapat mempengaruhi keberhasilan proyek audit resertifikasi di PT XYZ dan mengidentifikasi strategi peningkatan keberhasilan proyek tersebut. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda, didukung oleh data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada anggota tim proyek audit di PT XYZ, yang berjumlah 30 orang. Selain itu, wawancara juga dilakukan untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek audit ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 Knowledge Area yang dianalisis, variabel Project Human Resources Management memiliki pengaruh paling signifikan dan positif terhadap keberhasilan proyek, sementara Project Procurement Management justru menunjukkan pengaruh negatif. Faktor lainnya seperti Project Scope Management, Project Cost Management dan Project Stakeholder Management juga menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan proyek. Berdasarkan hasil ini, rekomendasi perbaikan diajukan untuk meningkatkan koordinasi antar anggota tim, memperbaiki komunikasi antara tim dan manajemen, serta memberikan pelatihan yang lebih baik terkait standar IATF 16949:2016.
Implikasi dari usulan solusi ini sangat penting bagi PT XYZ dalam upaya meningkatkan kinerja proyek audit resertifikasi. Dengan memperkuat implementasi dan meningkatkan kompetensi tim proyek, PT XYZ diharapkan dapat lebih efisien dalam memenuhi persyaratan audit dan menjaga sertifikasi IATF 16949:2016. Manfaat lainnya adalah peningkatan kepuasan karyawan, yang berpotensi mengurangi masalah internal yang dapat menghambat keberhasilan proyek. Penerapan strategi ini diharapkan akan memastikan kelancaran proses audit dan mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan di masa depan.
Kata kunci: Project Management, Knowledge Area, Resertifikasi IATF 16949:2016, Proyek Audit