Asia-Pacifik merupakan region nomor 4 yang terdampak atas adanya kecurangan dimana sebesar 56% diantaranya adalah korupsi. Indonesia sebagai bagian dari wilayah region, menjadi negara ketiga dengan kasus korupsi terbanyak. Berdasarkan ACFE Indonesia 2024, industri terdampak terjadi pada industri keuangan dan perbankan. Intensi whistleblowing adalah niat individu untuk melaporkan kecurangan kepada pihak berwenang. Whistleblowing dianggap penting sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia No.39/POJK.03/2019 Pasal 4 Ayat 2 Huruf B, yang mengatur strategi anti-fraud, terutama di sektor perbankan di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh personal cost, pemberian insentif, dan keberadaan web-based whistleblowing system terhadap intensi whistleblower dalam melaporkan adanya tindak kecurangan korupsi di Bank XYZ Tahun 2024.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan populasi seluruh karyawan Bank XYZ yang berjumlah 3.000 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling method dengan jenis metode convenience sampling. Sehingga sampel diperoleh secara spontanitas. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 97 responden yang merupakan pegawai Bank XYZ dan pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Metode analisis regresi berganda digunakan dalam analisis penelitian ini dengan bantuan IBM SPSS 25.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan, personal cost, pemberian insentif, dan keberadaan web-based whistleblowing system berpengaruh terhadap intensi whistleblowing. Sedangkan secara parsial personal cost dinilai cukup memengaruhi intensi whistleblowing, pemberian insentif dinilai baik dalam memotivasi intensi whistleblowing, dan keberadaan web-based whistleblowing system dinilai sangat baik dalam memotivasi intensi whistleblowing di Bank XYZ.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi Bank XYZ untuk mengevaluasi lingkungan sistem whistleblowing yang telah berjalan.
Kata Kunci: intensi whistleblowing, keberadaan web-based whistleblowing system, korupsi, pemberian insentif, personal cost.