Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran signifikan dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan kontribusi sekitar 61% terhadap PDB nasional dan penyerapan lebih dari 97% tenaga kerja. Peningkatan ekspor UMKM terjadi di berbagai negara untuk mengisi kekosongan pasar akibat global lockdown yang disebabkan COVID-19, namun hal ini belum terjadi di Indonesia. Kontribusi ekspor UMKM hanya sekitar 15%. Upaya pemberdayaan UMKM terus dilakukan oleh pemerintah, salah satunya melalui program Rumah BUMN yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN sejak 2016 untuk meningkatkan kapabilitas UMKM. Hingga akhir 2023, jumlah Rumah BUMN telah mencapai 231 unit di seluruh Indonesia, meskipun peningkatan jumlah tersebut belum berdampak optimal pada kinerja ekspor UMKM. Penelitian ini berfokus pada Rumah BUMN Bandung yang membina 9.354 UMKM dan telah menyelenggarakan 1.148 pelatihan, tetapi hanya 2% dari UMKM binaan yang berhasil menembus pasar ekspor. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kapabilitas ekspor UMKM binaan, menganalisis pengaruh kapabilitas terhadap kinerja ekspor, mengidentifikasi peran Rumah BUMN dalam peningkatan kapabilitas dan kinerja ekspor UMKM, serta merancang roadmap strategi yang efektif untuk meningkatkan daya saing UMKM di pasar internasional. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan arah strategis bagi Rumah BUMN dalam memberdayakan UMKM agar lebih kompetitif di tingkat global. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method. Penelitian kuantitatif menggunakan kapabilitas ekspor sebagai variabel independen, kinerja ekspor sebagai variabel dependen, serta kinerja strategis sebagai variabel intervening dan Program Rumah BUMN sebagai variabel moderasi. Pendekatan kualitatif melalui wawancara dilakukan untuk merumuskan strategi dan menyusun roadmap peningkatan kinerja ekspor UMKM. Temuan kuantitatif menunjukkan bahwa kapabilitas UMKM, terutama dalam teknologi informasi, pemasaran internasional, dan operasional ekspor, berada pada kategori baik dan mendukung kinerja strategis. Program Rumah BUMN efektif meningkatkan kinerja strategis tapi belum mampu meningkatkan kinerja finansial. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian kualitatif menghasilkan rekomendasi strategi mencakup peningkatan kompetensi, penguatan akses modal, adopsi digital, dan perluasan akses pasar global beserta roadmap yang dirancang menargetkan peningkatan berkelanjutan hingga 2030, dengan fokus jangka pendek (New Concept), menengah (Epic Journey), dan jangka panjang (Go Beyond).