PT. Finnet Indonesia telah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten
Boyolali terkait dengan implementasi Pajak Online PHRI sejak tahun 2021. Jumlah
Wajib Pajak yang menggunakan layanan Pajak Online PHRI di Kabupaten Boyolali
adalah sebanyak 143 WP dari total 560 WP yang terdaftar sebagai Wajib Pajak hotel
dan restoran di Kabupaten Boyolali. Jika dibandingkan, maka hanya sekitar 25,54%
WP yang tercatat sebagai anggota PHRI dan sudah mengimplementasikan pajak
daerah secara online, sementara sisanya masih dilakukan secara manual.
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi rendahnya adopsi
teknologi terhadap sistem perpajakan online dengan menganalisis penerimaan
pengguna terhadap Layanan Pajak Online PHRI PT. Finnet Indonesia
menggunakan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 3
(UTAUT-3) di Kabupaten Boyolali.
Dalam penelitian ini, dilakukan analisis terhadap variabel UTAUT-3, yaitu
Performace Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating
Condition, Hedonic Motivations, Behavior Intention, Habit dan Personal
Innovativeness. Metode survei dilakukan dengan pendekatan sensus sampling
terhadap 143 responden dengan kriteria Wajib Pajak yang tercatat sebagai pengguna
layanan Pajak Online PHRI PT. Finnet Indonesia.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa faktor secara
signifikan memengaruhi niat perilaku untuk mengadopsi sistem pajak online PHRI.
Khususnya, effort expectancy, facilitating conditions, habit, performance
expectancy, personal innovativeness, and social influence semuanya menunjukkan
efek positif dan signifikan pada behaviori intention. Effort expectancy, kondisi yang
memfasilitasi, dan kebiasaan meningkatkan behaviori intention untuk mengadopsi
sistem, seperti halnya effort expectancy dan keterbukaan personal terhadap inovasi.
Social influence juga memainkan peran penting dalam membentuk behaviori
intention. Sebaliknya, hedonic motivations tidak berdampak signifikan pada niat
perilaku. Berdasarkan temuan ini, meningkatkan kemudahan penggunaan sistem
dan menambah sumber daya dukungan sangat penting untuk meningkatkan
keterlibatan pengguna. Menyelaraskan sistem dengan habit dan menekankan
manfaat praktis daripada kesenangan dapat memfasilitasi adopsi yang lebih lancar.
Selain itu, mempromosikan personal innovativeness dan memanfaatkan social
influence akan semakin meningkatkan keinginan pengguna untuk mengadopsi
sistem.
Kata Kunci: Adopsi Teknologi, Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology, Online Tax