Demam berdarah (dengue) adalah penyakit endemik yang masih menjadi tantangan besar bagi kesehatan masyarakat di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan penyebaran dengue di Kota Bandung menggunakan model Susceptible-Exposed-Infectious-Recovered-Susceptible-Infectious (SEIR-SI) yang diperluas dengan intervensi berbasis Wolbachia. Data yang dianalisis mencakup kasus tahunan dengue dari tahun 2016 hingga 2022. Model ini melibatkan populasi manusia dan vektor, yang masing-masing dibagi ke dalam beberapa kompartemen: susceptible (rentan), exposed (terpapar), infected (terinfeksi), dan recovered (sembuh). Simulasi dilakukan dengan data riil untuk mengevaluasi efektivitas intervensi Wolbachia dalam mengurangi laju transmisi dengue. Kecamatan Ujung Berung dipilih sebagai lokasi utama simulasi karena menjadi area distribusi Wolbachia. Hasil simulasi model non-spasial menunjukkan bahwa model dengan intervensi Wolbachia memiliki nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) pada jumlah kasus terinfeksi sebesar 39,61% dan Root Mean Square Error (RMSE) sebesar 40,76, yang mencerminkan peningkatan akurasi dibandingkan model tanpa intervensi. Selain itu, dinamika spasial kasus terinfeksi divisualisasikan untuk mengidentifikasi wilayah dengan tingkat infeksi tinggi, seperti Babakan Ciparay. Penelitian ini menawarkan solusi berbasis data untuk pengendalian dengue, dengan temuan yang menunjukkan bahwa intervensi Wolbachia secara signifikan mengurangi tingkat infeksi di wilayah distribusi. Strategi ini berpotensi diterapkan secara lebih terfokus di kawasan urban berisiko tinggi.
Kata kunci: dengue, model SEIR-SI, pengendalian vektor, dinamika spasial, wolbachia, simulasi penyakit