Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan desain interior yang mendukung proses rehabilitasi pecandu Napza di Instalasi Rehabilitasi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Permasalahan utama adalah bagaimana menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mendukung pemulihan residen, mengurangi stigma, dan meningkatkan kenyamanan untuk mempercepat pemulihan residen. Tujuan penelitian adalah merancang interior berbasis pendekatan healing environment therapeutic spaces dan sesuai standar nasional, seperti SNI 8807:2022.
Metode yang digunakan meliputi observasi lapangan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna, wawancara dengan staf medis untuk memperoleh masukan praktis, studi literatur, dan studi banding fasilitas serupa. Hasil analisis data diterapkan dalam desain yang fokus pada aspek psikologis, material alami, fasilitas distraksi positif dan fasilitas interaksi keluarga. Media yang dihasilkan mencakup tata ruang yang mendukung pembelajaran kelompok (group therapy), furnitur anti-ligatur untuk keamanan residen, penggunaan warna alami yang dapat mengurangi kecemasan, serta ruang khusus untuk distraksi positif dan interaksi keluarga.
Manfaat desain ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi residen menjalani rehabilitasi, mengurangi risiko kekambuhan, dan mempercepat proses pemulihan.
Kata kunci: Rehabilitasi, Pecandu Napza, Therapeutic Spaces